Kamis, 22 April 2010

Peta Kerja

. Studi Gerakan

Hal yang sudah pasti terlihat apabila kita mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung adalah gerakan-gerakan yang membentuk kerja tersebut. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seorang pekerja adakalanya pula sudah tepat atau sudah sesuai dengan gerakan-gerakan yang diperlukan, tetapi adakalanya pula seorang pekerja melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu atau biasa disebut gerakan-gerakan tidak efektif. Sudah tentu setiap perancang kerja maupun pelaksana kerja ingin menghindari gerakan-gerakan tidak efektif, sehingga terlebih dahulu harus dipelajari hal-hal yang berhubungan dengangerakan-gerakan kerja serta perancangan sistem kerjanya.

Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut.

2.3.1. Terbligh

Untuk memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar. Seorang tokoh yang meneliti gerakan-gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B.Gilbert beserta istrinya. Ia menguraikan gerakan kedalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai Terbligh.

Sebagian besar dari terblig ini merupakan gerakan-gerakan dasar tangan. Hal ini mudah dimengerti karena pada setiap pekerjaan produksi gerakan tangan merupakan gerakan yang sering dijumpai, terlebih lagi dalam pekerjaan yang bersifat manual.

Terbligh ini oleh Gilbreth dinyatakan dalam lambang-lambang tertentu, untuk lengkapnya pada tabel

No

Nama Terbligh

Lambang

Mencari (Search)

SH

Memilih (Select)

ST

Memegang (Grasp)

G

Menjangkau (Reach)

Re

Membawa (Move)

M

Memegang untuk memakai (Hold)

H

Melepas (Release Load)

Rl

Pengarahan (Position)

P

Pengarahan sementara (Preposition)

PP

Memeriksa (Inspection)

I

No.

Nama Terbligh

Lambang

Merakit (Assembly)

A

Lepas rakit (Disassembly)

DA

Memakai (Use)

U

Kelambatan yang tak dapat dihindarkan

Ud

Kelambatan yang bisa dihindarkan (Avoidable Delay)

Ad

Merencanakan (Plan)

Pn

Istirahat untuk menghilangkan lelah

R

Untuk lebih jelasnya gerakan-gerakan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Mencari (Search)

Merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi objek.

2. Memilih (Select)

Merupakan gerakan untuk mememukan suatu objek yang tercampur, tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan kegiatan ini.

1. Memegang (Grasp)

Adalah gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa.

2. Menjangkau ( Reach)

Adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati atau menjauhi objek.

3. Membawa (Move)

Juga merupakan gerakan berpindah tempat, hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani.

4. Memegang untuk memakai (Hold)

Yaitu memegang tanpa menggerakkan objek yang dipegang. Perbedaannya dengan memegang terdahulu adalah perlakuan terhadap objek yang dipegang. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan gerakan membawa, sedangakn memegang untuk memakai tidak demikian.

5. Melepas (Release)

Terjadi bila seseorang melepaskan objek yang dipegangnya. Dimulai saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek hingga seluruh jarinya sudah tidak menyentuh objek lagi.

6. Mengarahkan (Position)

Merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada lokasi tertentu.

7. Mengarahkan sementara (Pre Position)

Merupakan elemen gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara, yang bertujuan untuk memudahkan pemegangan bila objek tersebut dibutuhkan kembali.

8. Pemeriksaan (Inspection)

Yaitu pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

9. Perakitan (Assemble)

Adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek lain sehingga menjadi satu kesatuan.

10. Lepas Rakit (Disassemble)

Gerakan memisahkan dua bagian objek dari satu kesatuan.

11. Memakai (Use)

Adalah bila satu tangan atau kedua-duanya dipakai untuk menggunakan alat.

14. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable Delay)

Yaitu kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja.

15. Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable Delay)

Kelambatan ini disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh pekerja itu sendiri, baik disengaja maupun yang tidak disengaja.

16. Merencana (Plan)

Merupakan proses mental, operator berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya.

17. Istirahat untuk menghilangkan fatique (Rest to overcome fatique)

Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja, tetapi secara periodic. Waktu untuk memulihkan lagi kondisi badan yang lelah sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak ssja karena jenis pekerjaannya tetapi juga oleh individu itu sendiri.

2.3.2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan

Di dalam perbaikan sistem kerja dengan menganalisa elemen-elemen kerja tersebut tanpa melupakan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Sebab untuk mendapatkan hasil kerja yang baik, sistem kerja harus dirancang dengan memadukan gerakan-gerakan yang benar dan hemat tenaga (ekonomis). Prinsip gerakan tersebut disebut dengan ekonomi gerakan, dimana secara garis besar terdiri dari tiga kelompok yang berhubungan dengan :

1. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Tubuh Manusia dan Gerakannya

a. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama.

b.Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat.

c. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris dan berlawanan arah.

d. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu hanya menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

e. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam bekerja.

f. Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat gerakan tersebut.

g.Gerakan blistik akan lebih cepat, menyenangkan dan lebih teliti daripada gerakan yang dikendalikan.

h.Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi si pekerja.

i. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.

2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Pengaturan Tata Letak Tempat Kerja

a. Sebaiknya diusahakan agar badan dan peraltan mempunyai tempat yang tetap.

b.Tempatkan bahan-bahan dan peralatan ditempat yang mudah, cepat dan enak untuk dicapai.

c. Tempat penyimpanan bahan yang kan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga badan yang akan dipakai selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil.

d. Sebaiknya untuk menyalurkan objek yang sudah selesai dirancang mekanismenya yang baik.

e. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan terbaik.

f. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif berdiri atu duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan.

g.Tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya bersikap (mempunyai postur) yang baik.

h.Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.

3. Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Perancangan Peralatan

a. Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan.

b.Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu kegunaan.

c. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemegangan dan penyimpanan.

d. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari.

e. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga beban dpat melayaninya dengan posisi yang baik, dan dengan tenaga yang minimum.

2.5. Pengukuran Waktu Kerja dengan Stop Wacth Time Study

Pada dasarnya teknik pengukuran waktu kerja ada dua, yaitu :

1. Pengukuran Waktu Secara Langsung

Disebut pengukuran langsung karena “pengamat waktu” berada di tempat dimana objek pengukuran diamati. Secara langsung pengamat melakukan pengukuran atas waktu kerja yang dibutuhkan oleh objek pengamatan dalam meyelesaikan pekerjaannya.

Teknik Pengukuran Waktu Langsung ada dua, yaitu :

a. Stop Watch Time Study (jam henti)

b. Work Sampling

2. Pengukuran Waktu Secara Tidak Langsung

Disebut tidak langsung karena pengamat tidak berada secara langsung di lokasi (objek) pengukuran. Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan melakukan analisis perumusan berdasarkan data-data waktu yang telah tersedia.

Teknik Pengukuran Waktu Tidak Langsung ada dua, yaitu :

a. Pengukuran dengan menggunakan data waktu baku

b. Pengukuran dengan menggunakan data waktu gerakan (MTM, WF, BMT, MOST)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar